Penelitian diungkap tim ahli dari Swedia. Perempuan yang tidak minum kopi sama sekali sebenarnya bisa meningkatkan risiko mereka terhadap stroke. Namun peneliti menegaskan temuan bersifat sementara. Disarankan jangan sampai menyebabkan perubahan kebiasaan minum kopi.
"Hasil dari penelitian kami pada wanita menunjukkan bahwa konsumsi 1 sampai 5 cangkir kopi per hari dikaitkan dengan penurunan risiko stroke sebesar 22 hingga 25 persen, dibandingkan dengan konsumsi kurang dari 1 cangkir sehari," ungkap Susanna Larsson dari National Institute of Environmental Medicine di Karolinska Institute di Stockholm belum lama ini
Ditambahkan dalam Stroke edisi 10 Maret, "Bahkan minum kopi dalam porsi kecil saja sudah dapat mengurangi risiko strok".
Untuk penelitian tim Larsson mengumpulkan data dari 34.670 perempuan, berusia 49-83, yang mengambil bagian dalam Mamografi Swedia Cohort, yang mencari hubungan antara diet, gaya hidup dan penyakit.
Antara 1998 dan 2008, tercatat 1.680 perempuan mengalami stroke. Tetapi para peneliti menemukan bahwa peminum kopi mengalami penurunan risiko stroke 22 persen hingga 25 persen.
Menurut peneliti, yang melaporkan minum 1-2 cangkir sehari, 3-4 cangkir sehari atau 5 cangkir atau lebih memiliki manfaat yang sama, dibandingkan dengan perempuan yang minum kurang dari secangkir kopi sehari. Hasil tetap tidak berubah bahkan setelah dipertimbangkan dengan kebiasaan merokok, berat badan, diabetes, tekanan darah tinggi, atau minum alkohol.
"Walaupun perempuan dalam studi itu tidak ditanya apakah mereka minum kopi tanpa kafein, namun masyarakat Swedia paling sering minum kopi berkafein," ungkap Larsson.
Peneliti berspekulasi kopi dapat mengurangi inflamasi, menurunkan stres oksidatif dan memperbaiki resistensi insulin, yang pada gilirannya dapat menurunkan risiko stroke.
Namun, seorang ahli meragukan penelitian ini menunjukkan hubungan yang kuat. Masalah yang ada pada jenis penelitian ini adalah terlalu banyak faktor yang belum diperhitungkan dan hubungan ini belum membuktikan kausalitas, kata Dr. Larry B. Goldstein, direktur Duke Stroke Center di Duke University Medical Center.
"Subjek ditanya tentang konsumsi kopi masa lalu mereka dalam kuesioner dan kemudian dipantau dari waktu ke waktu. Tidak ada cara untuk mengetahui apakah mereka mengubah perilaku mereka," kata Goldstein.
Dan, dia mencatat bahwa tidak ada pengawasan terkait dengan penggunaan obat atau faktor potensial yang tidak terukur lainnya.
Hubungan antara minum kopi rutin dengan penurunan risiko stroke pada masyarakat umum dilaporkan oleh para peneliti Inggris tahun lalu pada konferensi stroke tahunan American Stroke Association.
Sebuah studi tim dari University of Cambridge yang melibatkan 23.000 pria dan wanita yang dipantau selama rata-rata 12 tahun, menemukan mereka yang melaporkan mengonsumsi kopi memiliki risiko 27 persen lebih rendah terkena stroke daripada mereka yang tidak pernah minum kopi.
Selain itu, lebih banyak penelitian tahun lalu yang menunjukkan minum kopi atau teh dalam porsi sedang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Sumber : yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar